Liputan6.com, Semarang - Pertumbuhan berita bohong (hoaks)
di media sosial semakin mengkhawatirkan. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi
kemudian mengajak 150 santri dari 15 pesantren yang ada di Jawa Tengah untuk
melawan hoaks.Diawali dengan gerakan Santri Menulis sebagai bekal. Para santri
dilatih teknik jurnalistik, hingga praktik menulis. Gerakan Santri Menulis ini
diyakini mampu mengembangkan passion menulis untuk melawan hoax.Menurut Hendrar
Prihadi, data di Kemenkominfo produksi hoaks sangat tinggi. Mencapai 800 ribu
Hoaks/tahun.
"Ini jadi sebuah hal buruk yang harus disikapi
bersama-sama," kata Hendi.
Selain di Kota Semarang sendiri, Gerakan Santri Menulis ini
juga akan diselenggarakan di berbagai wilayah di Provinsi Jawa Tengah.
Direncanakan setelah dibuka di Kota Semarang, total ada 14 Kota / Kabupaten
lainnya di Jawa Tengah yang akan menjadi tempat penyelenggaraan kegiatan
pelatihan jurnalistik bagi para Santri itu.Hendi menyebutkan para santri
diharapkan akan mampu membangkitkan semangat positif di masyarakat. Kebebasan
berpendapat harus dimanfaatkan secara baik.
"Saat ini setiap orang dapat memublikasikan karya
jurnalistik sendiri secara online dengan perkembangan teknologi informasi
seperti sekarang, yang harus dipastikan adalah bagaimana keuntungan ini
dipergunakan dalam koridor yang benar. Bukan produksi hoaks," kata Hendi,
Rabu (23/5/2018).
Comments
Post a Comment